Konferensi yang akan diselenggarakan guna memberikan edukasi hukum tentang sepakbola umumnya dan pesepakbola khususnya ini akan semakin bermanfaat karena FIFPro dan APPI memberikan kesempatan bagi 100 peserta umum untuk turut serta dalam penyelenggaraan ini.
Selama ini, perangkat peraturan hukum mengenai sepakbola beserta perkembangannya hanya diketahui oleh kalangan terbatas yang memiliki kepentingan akan hal tersebut, sehingga bukan hanya pesepakbola namun juga masyarakat sering memiliki persepsi yang berbeda atau bahkan memiliki persepsi yang salah tentang hal tersebut.
Konferensi ini akan dihadiri oleh para pembicara yang memiliki latar belakang kuat dalam bidang hukum di sepakbola yang akan membahas hal-hal seperti:
Peraturan FIFA mengenai penyelesaian sengketa kontrak pesepakbola dengan klub
- FIFA DRC (Dispute Resolution Chamber), yakni Badan Penyelesaian Sengketa yang dibawah FIFA yang khusus menyediakan arbitrase dan penyelesaian sengketa antara pemain dan klub, dalam dimensi Internasional
- NDRC (National Dispute Resolution Chamber) – Yakni badan penyelesaian dalam dimensi Nasional Dan juga peraturan mengenai badan penyelesaian jika suatu negara tidak/belum memilikiNDRC.
Terobosan Hukum yang mengubah hukum sepakbola di dunia Bosman Case (Uni Eropa)
Dahulu, jika seorang pemain telah habis kontraknya dengan suatu klub, ia tetap harus mendapatkan izin dari klub tersebut jika hendak pindah ke klub baru. Sebelum adanya Bosman Case, Klub baru yang hendak membeli seorang pemain, tetap harus membayar transfer fee meskipun kontrak pemain tersebut dengan klub lamanya telah berakhir. Dahulu, Sebuah klub bisa saja menelantarkan pemainnya yang kontraknya telah habis dan tidak diperpanjang lagi. Seperti apa latar belakang, proses pengadilan Bosman dan juga dampaknya akan dibahas dalam kongres ini.
Pele Law (Brazil)
Indikasi korupsi yang mencuat di tubuh Federasi Sepakbola Brasil membuat banyak sekali pihak yang dirugikan termasuk pemain itu sendiri. Pele ketika itu menjabat sebagai Menteri Olahraga di Brasil dan mengajukan Pele Law yang kemudian merubah peraturan sepakbola di Brasil diantaranya: liga profesional tidak diatur oleh federasi, pemain berada di dalam undang-undang tenaga kerja khusus atlet, dan pengaturan baru tentang pembayaran pajak klub sepakbola. Latar belakang, proses dan dampak tentang hal ini juga akan di bahas dalam kongres ini.
Studi banding dengan Hukum sepakbola yang terjadi di Brazil, Australia, Jepang, Selandia Baru
Mereka yang akan hadir dalam konferensi ini adalah para pakar dibidangnya yang berasal dari; Brazil, Australia, Jepang, Selandia Baru, yakni diantaranya:
- Rinaldo Martorelli (Brazil), Wakil Presiden FIFPro, Presiden FIFPro America, anggota Dispute Resolution Chamber FIFA dan anggota Komite Status Pemain FIFA.
- Brendan Schwab (Australia), Wakil Presiden FIFPro, Ketua FIFPro Divisi Asia, Anggota dari FIFA Players’ Status Committee, Wakil Ketua dari UNI Sport Steering Committee, Direktur dari International Player Relation, penasihat hukum mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemain sepakbola dan olahraga lainnya di Australia.
- Takuya Yamazaki (Jepang), Wakil Ketua FIFPro Asia, anggota dari FIFA Dispute Resolution Chamber dan penasihat hukum mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemain sepakbola dan baseball di Jepang.
- Andrew Scott-Howman (SelandiaBaru), anggota DewanFIFPro Asia dan juga penasihat hukum mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemain sepakbola, rugby dan kriket di SelandiaBaru.
Peran FIFPro selama ini bagi pesepakbola
Sebagai satu-satunya Organisasi Perwakilan Pesepakbola Professional Seluruh Dunia yang mewakili lebih dari 65.000 pesepakbola di 55 Negara. Misi dari FIFPro adalah untuk mendukung aspirasi dari para pesepakbola dan juga sebagai wadah kolektif untuk menyuarakan hak-hak dan kepentingan dari para pesepakbola itu sendiri.
Peran APPI bagi Pesepakbola Indonesia
Sebagai satu-satunya Asosiasi Pesepakbola Profesional yang diakui oleh FIFPro, Peran APPI bagi pesepakbola di Indonesia adalah untuk Melindungi, Memberikan Edukasi dan sebagai wadah solidaritas bagi seluruh pesepakbola professional di Indonesia.
Dengan mengikuti konferensi ini semua peserta akan memiliki banyak pengetahuan baru dibidang hukum olahraga Sepakbola, perbandingan hukum sepakbola dari berbagai negara dan khususnya tentang hak-hak dari bagian terpenting dari sepakbola yang sering terlupakan, yakni para pemain profesional itu sendiri.
FIFPro – APPI International Legal Conference 2014
Tanggal Acara: Selasa, 6 May 2014
Tempat: Hotel Mulia Senayan, Jakarta
Waktu: 9.00 – 16.00 WIB
Untuk informasi dan registrasi FIFPro – APPI International Legal Conference, silakan mengirimkan e-mail ke: info.appi@yahoo.co.id