Pengakuan, itulah kata yang selama ini selalu diperjuangkan APPI karena hal inilah yang selalu menjadi salah satu batu sandungan ketika APPI menyuarakan ketidakadilan yang diderita pesepakbola kepada para stakeholder.
Pertama, APPI mendapat pengakuan oleh Pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga sebagai satu-satunya Asosiasi Pesepakbola di Indonesia. Hal ini jelas melalui proses yang panjang saat APPI selalu beraudiensi dengan Menpora dan jajaran dibawahnya dari tahun 2011-sekarang. Pengakuan yang APPI dapatkan memang baru sebatas de facto saja, karena kini sedang dikaji tentang produk hukum yang tepat mengenai bentuk hukum pengakuan tersebut. Pengakuan ini didapat saat APPI bertemu dengan Menpora di kantor Kemenpora lalu diperkuat melalui postingan di akun twitter pribadi Menpora, Imam Nahrawi. Hal ini APPI rasa sebagai awal dari perjuangan yang dilakukan karena ke depan APPI bisa bersama-sama dengan pemerintah melindungi hak-hak pesepakbola Indonesia.
Kedua, APPI mendapat pengakuan dari Federasi, yaitu PSSI. Hal ini terjadi bertepatan dengan pertemuan APPI dengan FIFA/AFC di kantor PSSI. Pengakuan ini berlangsung begitu singkat karena undangan dari PSSI kepada APPI terjadi saat APPI sudah beranjak dari kantor PSSI. Bentuk dari pengakuan ini juga masih meliputi de facto saja melalui press conference yang dilakukan PSSI dan APPI sesaat setelah pertemuan APPI-PSSI berlangsung.
Point dari pengakuan ini ialah membubarkan APSI, Asosiasi pemain bentuikan APPI dan mengakui APPI sebagai satu-satunya Asosiasi Pesepakbola di Indonesia dan berkedudukan sejajar diantara keduanya. Implikasi dari pengakuan ini APPI bisa semakin kritis kepada PSSI terkait perlindungan hak-hak pesepakbola yang selama ini sering diabaikan yang memang sudah seharusnya federasi dan asosiasi pesepakbola lakukan. Pengesahan APPI oleh PSSI akan terjadi di kongres PSSI berikutnya.