Jakarta, 29 Desember 2021 — APPI sangat menyayangkan perbuatan yang sangat tidak pantas yang dilakukan oleh Patrich Wanggai (Sulut United) dalam pertandingan Liga 2 pada tanggal 20 Desember 2021 antara klub Sulut United vs Martapura Dewa United. Perbuatan tersebut terjadi pada saat pergantian pemain dimana Patrich Wanggai melakukan sebuah gesture yang tidak pantas.
Aksi tidak terpuji tersebut dilakukan Patrich sebagai sebuah tindakan protes atas adanya aksi rasisme yang ia terima dalam pertandingan dan atas tindakannya tersebut Patrich telah menerima hukuman dari Komisi Disiplin PSSI yakni berupa Larangan bermain sebanyak 2 (Dua) pertandingan dan denda sebesar Rp. 50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah).
Pada hari ini (29/12) APPI melalui Dewan Pembina yakni; Firman Utina, Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto, Ponaryo Astaman dan juga dan Eksekutif Komitenya yaitu Andritany Ardhiyasa, Bagas Kaffa dan Yolanda Krismonica telah mengadakan pertemuan virtual bersama dengan Patrich Wanggai untuk membahas hal tersebut. Patrich secara sadar dan tanpa pembelaan apapun mengakui bahwa perbuatannya tersebut merupakan perbuatan yang sangat tidak patut untuk dilakukan dan kedepannya berjanji untuk tidak lagi melakukan tindakan-tindakan serupa yang jauh dari nilai-nilai profesionalitas dan melawan norma-norma kepatutan semacam itu.
Dalam pertemuan tersebut, Dewan Pembina APPI memberikan saran dan nasihat kepada Patrich Wanggai dan juga kepada seluruh Pesepakbola di Indonesia secara umum, untuk dapat lebih bijaksana dalam merespon ha-hal yang mereka terima di lapangan. APPI sangat memahami bahwa di dalam kerasnya suatu pertandingan, akan sangat sulit untuk dapat menahan diri namun bagaimanapun, sportifitas, saling respek dan menghormati merupakan hal-hal utama yang harus dijunjung tinggi setiap atlet Profesional.
Melalui siaran rilis ini, APPI sebagai satu-satunya perwakilan Pesepakbola Profesional di Indonesia juga sangat menyayangkan dan mengecam aksi dan tindakan rasisme yang masih sering terjadi di lapangan hijau. APPI meminta tindakan tegas dan sanksi untuk dapat juga dilakukan oleh Komite Disiplin bukan hanya terhadap pesepakbola yang memang melanggar aturan, namun juga untuk pelaku rasisme di lapangan hijau. Karena bagaimanapun, aksi rasisme juga merupakan aksi yang sangat tidak terpuji dan disebutkan juga sebagai suatu pelanggaran baik dalam Kode Disiplin PSSI maupun regulasi FIFA.
Untuk pertanyaan dan informasi media lebih lanjut dapat menghubungi 081210104215 atau info.appi@yahoo.co.id
Tentang APPI
Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) terbentuk sejak tahun 2008. Visi-Misi dari APPI adalah untuk memberikan proteksi dan edukasi kepada pesepakbola profesional Indonesia serta menjalin solidaritas antar pesepakbola. APPI merupakan anggota kunci dari FIFPRO dimana FIFPRO ialah satu-satu nya Asosiasi Pesepakbola Dunia yang diakui oleh FIFA. Selain sebagai anggota FIFPRO, APPI juga telah terdaftar sebagai organisasi perkumpulan dan telah disahkan dalam bentuk SK Kemenkumham.
www.appi-online.com