oleh 

M. Hardika Aji

Secretary General APPI

Hakeem Al-Araibi , mantan pesepakbola tim nasional Bahrain yang kini bermain di klub Pascoe Valee FC, Australia, terancam di deportasi ke negara asalnya, Bahrain saat sedang berlibur di Thailand bersama istrinya. Kini ia ditahan di sel penjara Thailand terhitung telah lebih dari 50 hari setelah pihak Interpol menangkapnya di bandara Thailand sesuai dengan permintaan pemerintah Bahrain.

Hakeem melarikan diri pada tahun 2014 dari Bahrain setelah ia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara secara in absentia dalam persidangan yang tidak adil dalam merusak kantor polisi, meskipun saat itu ia berada di luar negeri dan bermain dalam pertandingan sepak bola yang disiarkan televisi maka dari itu Hakeem menolak dituding bersalah, sehingga melarikan diri dari Bahrain.

Aktivis HAM Internasional mengkhawatirkan Hakeem akan disiksa jika kembali ke negara nya seperti yang ia alami sebelum melarikan diri ke Australia.

Pihak Pemerintah Australia telah memberikan jaminan status pengungsi kepada Hakeem sehingga mereka meminta agar Hakeem dapat kembali ke Australia untuk bermain kembali bersama klub nya.

FIFPro kini sedang mendesak FIFA untuk menegakan kebijakan perlindungan HAM (FIFA Human Rights Policy) yang telah FIFA buat dalam FIFA Human Rights Advisory Board.

Berikut link petisi #SaveHakeem yang dibuat oleh Amnesty International ( https://action.amnesty.org.au/act-now/savehakeem-tell-thailand-to-release-refugee-footballer )